>> Minggu, April 20, 2008

Sejak Versi 6.2, RedHat sudah mulai menggunakan modus grafis untuk instalasinya. Langkah instalasi sebagai berikut, mempergunakan modus teks. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa dengan penguasaan modus teks akan memudahkan Anda saat menjalankan proses dengan modus grafis. Selain itu, untuk menjalankan administrasi server, perintah modus teks akan menjembatani semua distribusi.

Langkah instalasi RedHat :



1. Jika Anda berada dalam lingkungan Windows, restart Computer ke dalam DOS mode, dan lanjutkan ke langkah3.
2. Jika Anda telah menggunakan Linux sebelumnya, mount CD-ROM RedHat (atau media lain yang berisi sumber file instalasi RedHat), dan buat boot disk.

$ mount /dev/cdrom /cdrom

$ cd /cdrom/images

$ dd if=boot.img of=/dev/fd0 bs=1440k

Boot komputer Anda dengan boot disk tersebut, dan lanjutkan ke langkah 4.

3. Jika Anda berada di DOS mode, jalankan program autoboot yang berada di CD-ROM direktori Dosutils. Autoboot ini adalah file batch yang memanggil Loadlin untuk menjalankan kernel boot.

C:\> d: (di mana d adalah direktori CD-ROM )

D:\> cd dosutils

D:\dosutils> autoboot

Selain boot lewat CD-ROM, alternatif lainnya adalah lewat boot disket. Cara membuat boot disket lewat DOS :

C:\> d:

D:\> cd\dosutils

D:\dosutils> rawrite

Enter disk image source file name: ..\images\boot.img

Enter target diskette drive: a:

Please insert a formatted diskette into drive A: and press -ENTER- : Enter

D:\dosutils>

4. Setelah kernel dijalankan, init akan berjalan di level 4 untuk instalasi modus grafis. Jika Anda menginginkan modus teks, dapat ditambahkan boot=text setelah boot dengan disket dan akan memulai instalasi.

5. Layar pertama yang muncul adalah Language Selection. PilihEnglish.
6. Selanjutnya Keyboad Configuration. Masukkan parameter berdasarkan keyboard Anda, atau biarkan kosong.
7. Lalu akan beralih ke Mouse Configuration. Tentukan jenis Mouse dan port yang dipergunakan. Misalnya tipe mouse 2 button mouse (serial), Port & Device : ttyS0 atau /dev/ttyS0 (Com 1 under DOS)
8. Berikutnya akan masuk layar RedHat 6.2 System Installer. Pilihan model instalasi :

* GNOME Workstation Sebagai workstation dengan Window Manager GNOME
* KDE Workstation Sebagai workstation dengan Window Manager KDE
* Server
* Custom
Yang membedakan masing-masing pilihan tersebut adalah paket-paket program yang disertakan. RedHat telah memberikan pilihan aplikasi dengan standar yang memadai, baik sebagai workstation maupun server. Untuk fleksibilitas penuh dalam instalasi, dapat memilih custom.

Selain instal program penuh, pada bagian ini juga ditawarkan upgrade sistem. Jika anda sebelumnya telah menjalankan RedHat dan ingin mempertahankan konfigurasi yang telah dibuat, anda bisa pilih upgrade. Perlu diingat bahwa back up merupakan keharusan untuk anda yang memiliki data penting. Pada layar ini juga ada pilihan untuk menggunakan fdisk (use fdisk) untuk partisi. Jika Anda telah membaca partisi program lewat fdisk pada instalasi Slackware, Anda dapat memanfaatkannya disini.

9. Selanjutnya tentang partisi, RedHat menawarkan automatic partition dan manually partition. Pilihan Automatic Partition akan membuat data-data yang ada menjadi hilang, karena RedHat mempartisi ulang semuanya dengan model standar. Pilih manually partition.
10. Diasumsikan Anda tidak menggunakan program fdisk, maka RedHat akan menjalankan program diskdruid. Layar partisi dengan diskdruid menampilkan jumlah partisi yang ada, sisa spasi yang masih ada, serta ringkasan informasi hardisk. Menu yang ada untuk partisi adalah :

* add; untuk menambah partisi
* edit; untuk mengedit partisi yang telah dibuat
* delete; menghapus partisi tertentu
* reset; menghapus seluruh partisi
11. Pilih add untuk menambah partisi. Misalnya :

Add - Mount Point : /

Grow to fill disk :

aktifkan jika anda ingin partisi ini memanfaatkan sisa spasi yang belum dipergunakan. Biasanya diaktifkan untuk swap.

Partition type : Linux Native

Size : 850 (membuat partisi sebesar 850 Megabyte)

Add - Mount Point : (biarkan kosong)

Grow to fill disk : aktifkan

Partition type : Linux Swap

Size : 150 (membuat partisi memory swap sebesar 150 Megabyte)

12. Selesai dengan partisi, dilanjutkan dengan format partisi swap yang telah dibuat, dan mengaktifkannya untuk membantu memory dalam proses instalasi.
13. Choose partitions to format; Pilih partisi yang telah dibuat untuk diformat. Jika anda menentukan mount point lebih dari satu (misalnya: /, /usr, dan /home) di mana partisi /home sudah berisi data, maka anda dapat memilih partisi/ dan /usr saja yang diformat.
14. Selanjutnya adalah instalasi LILO (Linux Loader). Pilihannya adalah :

1. Master Boot Record (MBR)

Intal LILO di Master Boot Record, sehingga bisa langsung boot ke Linux pada saat komputer dinyalakan. Perlu diingat, jika anda melindungi MBR dengan virus protection lewat BIOS, maka akan muncul peringatan tentang virus yang mencoba menulis di MBR. Abaikan peringatan ini, atau virus protection-nya dinon-aktifkan sementara. Hal ini terjadi karena BIOS akan menganggap semua usaha untuk menulis di MBR sebagai virus.

2. First Sector of Boot partition

Instal LILO pada sektor pertama partisi root. Anda dapat menjalankan Linux Loadlin, atau boot loader lainnya seperti Boot Loader Windows NT, atau System Commander. Aktifkan create boot disk, jika anda ingin membuat disket boot. Perlu diperhatikan, jika anda memilih tipe instalasi Workstation, pilihan di atas tidak diberikan, dan RedHat secara otomatis menginstal LILO ke dalam MBR. Jika anda memilih Workstation, silakan lanjut ke langkah 16.

15. Selanjutnya adalah konfigurasi jaringan (Network Configuration). Pada divais eth0 (baca: kartu jaringan pertama), tersedia pilihan :

* Configure using DHCP; memanfaatkan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) atau
penomoran IP terhadap host secara dinamis. Biarkan kosong kecuali anda terhubung ke DHCP server.
* Activate on boot; kartu jaringan akan diaktifkan saat booting.
* IP Address ; misalnya 192.168.100.1
* Netmask; misalnya 255.255.255.0
* Network; biarkan kosong, atau misalnya 192.168.100.254
* Broadcast; biarkan kosong, atau misalnya 192.168.100.255
* Hostname; misalnya spawn.heaven.id
* Gateway; biarkan kosong, atau misalnya 192.168.100.1. Gambaran tentang implementasi gateway bisa anda baca nanti di Bab III Konfigurasi Sistem sub bab IP Masquerade.
* Primary DNS; isikan Name Server dari ISP anda, atau biarkan kosong dulu.
16. Berikutnya konfigurasi Time Zone, dan user. Isikan password root, dan jika perlu tambahkan beberapa user untuk meminimalkan penggunaan account root. User ini dapat dipergunakan untuk login saat booting pertama kali ke RedHat.
17. Authentication Configuration, pilih MD5 Password dan Shadow Password. MD5 password memungkinkan pemberian password hingga 256 karakter. Sedangkan shadow adalah metode penyimpanan password dari file password (/etc/passwd) ke dalam file lain (/etc/shadow) yang hanya bisa dibaca oleh root. Lebih lanjut baca Bab VII tentang keamanan jaringan.
18. Selanjutnya adalah pemilihan paket program. Pilih paket program yang diperlukan. Untuk pemilihan masing masing program (Bukan berdasarkan paket), klik Select Individual Packages.
19. Configuration; mengkonfigurasikan X Window untuk aplikasi grafis. Dimulai dengan pemilihan server berdasarkan kartu VGA yang ada. Misalnya S3 3D Trio, dengan jumlah memory 8 Megabyte (8192k). Aktifkan Use Graphical Login jika nanti menginginkan langsung masuk ke modus grafis (init 5) saat booting. Skip X Configuration, jika Anda tidak membutuhkan tampilan grafis, atau anda dapat konfigurasikan X belakangan.
20. Setelah ini proses instalasi dilakukan. Ujicoba pada buku ini memakan waktu kurang lebih 10 menit. 21. Selesai instalasi, proses dilanjutkan dengan membuat bootdisk. Siapkan floppy jika anda menginginkannya, atau skip create boot disk jika anda tidak menginginkan pembuatan boot disk.
21. Instalasi selesai. Booting komputer, dan masuk ke dalam prompt Linux RedHat. Jangan lupa untuk memasukkan boot disk jika anda instal LILO di sektor pertama partisi root.



Instalasi SuSE

SuSE dapat langsung diinstal tanpa mempergunakan disket pada komputer yang sudah memiliki sistem operasi Windows atau DOS. Untuk sistem operasi lainnya, instalasi membutuhkan disket untuk inisialisasi kernel di komputer. Sebelum memulai instalasi, pastikan Anda mempersiapkan hal-hal sebagaimana dibahas dalam tahapan pre instalasi di sub bab sebelumnya. Berikut langkah-langkah instalasi SuSE :

kalow mw tahu selanjutnya baca lagi ya......!!!!!!!!!!!!!!!!!


1. Masukkan CD-ROM SuSE
2. Jika Anda masih berada di Microsoft Windows, restart komputer ke dalam MSDOS mode.
3. Pindah ke drive dimana CD-ROM SuSE berada (misalnya D:\).
4. Saat berada di drive CD-ROM, jalankan program setup. D:\> setup

5. Pertama kali muncul adalah pilihan bahasa. Anda bisa pilih Bahasa Indonesia atau Inggris. Contoh dalam langkah instalasi berikut menggunakan pilihan Bahasa Inggris.
6. Kemudian muncul pertanyaan drive tempat CD-ROM berada. Ketikkan D:\ atau E:\ , tergantung komputer Anda.
7. Berikutnya adalah metode instalasi. Pilihan yang ada adalah :

1. CD; jika Linux sudah mendukung CD-ROM yang Anda miliki.
2. Hard disk; jika Linux sudah disalin dari CD-ROM ke hard disk.
8. Selanjutnya adalah pemilihan kernel. Kernel adalah program utama Linux, inti dari sistem operasinya. SuSE menyediakan beberapa pilihan kernel yang sudah dikompilasi sebelumnya untuk mendukung perangkat keras secara spesifik. Misalnya kernelEIDE01 untuk perangkat keras(E)IDE secara umum, atau kernelSCSI01 untuk SCSI Adapter Aic 7xxx (Adaptec 274x). Pemilihan kernel ini tergantung konfigurasi komputer masing-masing.

9. Masukkan parameter kernel. Jika Anda tidak mengetahuinya, langsung tekan enter.
10. Berikutnya SuSE akan menanyakan apakah Anda menginginkan untuk instal Loadlin sekarang? Loadlin adalah program yang dijalankan di DOS untuk menginisialisikan kernel (menjalankan Linux) lewat MSDOS. Jawab ya jika Anda belum memilikinya, dan sebaliknya.
11. Selesai proses instalasi Loadlin, kernel akan langsung dijalankan. Untuk inisialisasi kernel, secara otomatis dijalankan perintah :

LOADLIN E:/suse/images/EIDE01 root=200 rw 2 Initrd

E:/suse/images/initdisk.gz lang=english

Jika Anda pelajari instalasi Slackware pada bagian sebelumnya, maka disini ditemukan metode yang serupa. Perintah pertama meminta loadlin untuk menjalankan kernelEIDE01, yang terletak di direktori E:/suse/images, dan status read write. Perintah kedua meminta initrd untuk menjalankan initdisk.gz dengan Bahasa Inggris (tergantung pilihan bahasa sebelumnya) setelah kernel berhasil diinisialisasi. Pada instalasi Slackware, tugas ini dijalankan oleh disk boot dan disk root. Perintah diatas mengeluarkan pesan di monitor:

Load Linux now!

12. Dari perintah kedua, initrd akan menjalankan Linuxrc (Versi 0.91) ke dalam komputer Anda. Pertama kali Anda harus memilih monitor. Anda dapat memilih monitor monokrom (hitam putih) atau warna. Berikut menu utama (Main Menu) Linuxrc, jalankan pengaturan dalam menu-menu berikut secara berurutan.

1. Settings, meliputi

* Language; untuk pengaturan bahasa
* Display; untuk pengaturan monitor
* Keymap; untuk pengaturan keyboard

* Debug; pilihan untuk pengguna Linux tingkat lanjut. Isinya berupa pilihan Animation, Force rootimage, Enter rootimage, Instalation system, Scripting NFS port. Jika tidak tahu, Anda dapat abaikan pilihan ini, dan relatif tidak mengganggu proses instalasi secara keseluruhan.
2. System Information, meliputi

* Kernel Messages; Seluruh pesan yang disampaikan kernel saat booting (termasuk pengenalan perangkat keras). Dari pesan kernel ini Anda dapat mengetahui perangkat mana yang sudah didukung oleh kernel dan mana yang belum.
* Hard disk /CD-ROMs; Catatan hard disk dan CD-ROM yang dikenali oleh kernel.
* Modules; Catatan tentang driver perangkat keras (di Linux disebut sebagai modul) yang sudah diaktifkan
* PCI; Catatan tentang kartu PCI yang dimiliki berdasarkan pengenalan oleh kernel.
* Memory; Catatan tentang memory yang dimiliki berdasarkan pengenalan oleh kernel.
* IO Port; Port Input Output
* Interrupts; Catatan interrupts.
3. Kernel Modules, meliputi

* Load SCSI module; mengaktifkan modul SCSI yang belum dikenal oleh kernel. Hal ini diketahui dengan membaca pesan kernel pada bagian sebelumnya.
* Load CD-ROM module; Mengaktifkan modul CD-ROM
* Load network card module; Mengaktifkan modul kartu jaringan.
* Load PCMCIA module; Mengaktifkan modul PCMCIA.
* Show Loaded modules; Melihat modul-modul yang telah diaktifkan.
* Unload modules; Menon-aktifkan kembali modul-modul yang telah aktif.
* Autoload modules; Mengaktifkan modul secara otomatis dengan melakukan inspeksi (probing) terhadap semua perangkat keras yang ada.
4. Start Instalation System; meliputi

* Start Instalation; Mulai instalasi
* Boot Instalation; Selesai instalasi dan boot komputer
* Start Rescue System
* Start Live CD
13. Pada saat memilih Start Instalation, Linuxrc menanyakan media tempat di mana sumber file SuSE yang akan diinstal. Pilihan tersebut meliputi CD-ROM, Network (NFS), Network (FTP), Hard disk. Pilih sesuai kebutuhan Anda. Dalam contoh berikut instalasi dilakukan lewat CD-ROM.
14. Setelah memilih media instalasi, segera muncul program YaST yang menawarkan tipe instalasi. Tipe yang ditawarkan adalah :

* Install Linux from scratch; Instal SuSE baru ke dalam komputer dengan metode standar.
* Update existing file system; Upgrade SuSE dari versi sebelumnya.
* Instalation using expert mode; Instalasi dengan pilihan-pilihan khusus yang menawarkan modifikasi penuh.
* Abort; membatalkan instalasi.
Pilih install Linux from scratch

15. Langkah selanjutnya adalah penentuan partisi. Sebelum melanjutkan, silakan baca tentang partisi pada sub bab instalasi Slackware. Pilihan pertama adalah partitioning hardware; ada dua pilihan :

* partitioning; SuSE akan melakukan partisi otomatis sisa spasi hard disk yang masih kosong. Partisi otomatis ini meliputi partisi Linux sekaligus swap.
* Do not partitioning; Untuk langkah partisi normal. Untuk belajar melakukan partisi, pilih do not partitioning.
16. Setelah dipilih do not partitioning, akan muncul pilihan lagi, yakni :

* Whole hard disk; SuSE akan mempartisi seluruh hard disk. Hindarkan pilihan ini.
* Partitioning; melakukan partisi secara manual. Pilih partitioning untuk menjalankan partisi hard disk secara manual.
17. Langkah selanjutnya adalah mengedit tabel partisi. Jalankan langkah ini secara hati-hati terutama jika Anda memiliki data dalam hard disk Anda. Berikut contoh tabel partisi yang sudah ada :

Device Name From To Blocks Partition Type

/dev/hda1 1 319 2562336 b Win 95 Fat 32
/dev/hda2 320 1048 5855692 5 extended
/dev/hda5 320 447 1028128 83 Linux Native
/dev/hda6 448 463 128488 82 Linux Swap

18. Tampilan tabel partisi bisa bermacam-macam, tergantung pengaturan di komputer Anda sebelumnya. Untuk membuat partisi baru, tekan F5.

Starting Cylinder :

End of partition: +1000M

Pada pilihan Starting Cylinder, biarkan kosong, langsung tekan enter. Selanjutnya muncul End of Partition, masukkan jumlah megabyte yang Anda inginkan, diawali dengan tanda plus. Contoh di atas adalah membuat partisi baru dengan ukuran 1 Gigabyte (1000 Megabyte). Lakukan langkah ini hingga diperoleh daftar partisi yang diinginkan. 18. Selesai membuat partisi baru, lanjutkan dengan pemilihan partisi swap. Pilih Continue, dan akan muncul pertanyaan Select Swap Partition. Pilih partisi swap yang Anda tentukan sebelumnya. Anda akan dikonfirmasi, apakah Anda ingin melakukan cek swap yang akan diaktifkan? Cek ini meliputi bad blocks dan cek permukaan piringan hard disk yang akan digunakan. Pilih yes.

19. Langkah selanjutnya adalah melakukan format terhadap sistem file Linux yang baru saja Anda buat partisinya. Contoh sistem file yang sudah ada :

List of existing hard drive

Device Blocks Inodes Format fstype mountpoint partition

/dev/hda5 1028128 4096 No ext2 Linux

Pilih F6 untuk format partisi yang ada. Pilih Normal Format. Selanjutnya, tekan F4 untuk menentukan mount point. Pilih /. Tekan Continue, dan partisi Anda akan diformat.

20. Instalasi akan kembali ke prompt YaST untuk load configuration. Pilih default SuSE. Anda bisa pilih secara manual paket-paket yang diinginkan. Bagian ini memakan waktu yang cukup lama, sebab proses instalasi program yang dipilih sedang berjalan.
21. Selesai instalasi program, Anda diminta memilih kernel lewat menu Select Kernel, dan pilih Standard (E)IDE kernel (jika hard disk atau CD-ROM Anda IDE) atau SCSI kernel (jika hard disk atau CD-ROM Anda SCSI).
22. Berikutnya Anda akan ditanyakan untuk membuat boot disk. Jawab ya jika Anda memang menginginkan Linux di boot dari disket. Siapkan satu disket kosong. Jika tidak, teruskan.
23. Setelah itu muncul menu LILO Instalation. Jawab yes dan segera Anda dibawa ke menu :

* Pilihan berikut biarkan kosong

Append line for hardware parameter :

* Pilih Master Boot Record untuk menempatkan LILO di MBR sehingga saat # boot akan dijalankan.

Where do you want install LILO :

Master Boot Record

Boot sector of root partition

Boot sector of boot partition

On floppy disk

* Boot delay adalah lama waktu dalam satuan detik pada saat memilih menu sistem operasi yang akan dijalankan saat komputer dinyalakan.

Boot Delay :

24. Proses selanjutnya penentuan time configuration. Ini adalah satuan waktu yang digunakan oleh sistem operasi. Anda bisa memilih antara menggunakan GMT atau waktu lokal.
25. Setelah itu penentuan hostname dan domain name. Isian ini sangat penting untuk memastikan program-program daemon yang membutuhkan nama mesin dan nama domain seperti server web dan server mail berjalan dengan baik. Untuk pengisian, misalnya:

Hostname : spawn

Domain Name : heaven.or.id

26. Menu berikutnya adalah konfirmasi peran komputer Anda. Pilihannya adalah :

* IP Loopback only; untuk mesin yang berjalan sendiri dan tidak terhubung ke jaringan
* Real network; untuk mesin yang terhubung dalam jaringan.
Pada bagian DHCP client, pilih no (kecuali jika Anda terhubung dalam jaringan dengan DHCP). Dalam contoh berikut, pilih real network.

Catatan:

DHCP atauDynamic Host Configuration Programadalah program yang mendistribusikan alamat IP pada setiap mesin yang terhubung ke dalam jaringan. Pemberian alamat IP secara dinamis ini memudahkan jaringan dengan user yang banyak, dan alamat IP tidak perlu diset satu per satu di tiap mesin. Cukup DHCP yang membagikannya secara acak. Program ini biasa dipergunakan di ISP (Internet Service Provider), di mana setiap user yang tersambung lewat modem, memperoleh alamat IP berubah-ubah pada tiap koneksi.

27. Jika dipilih real network, menu berikutnya adalah memasukkan alamat jaringan :

* type of network; piliheth0. Ini berarti dalam menghubungkan ke jaringan menggunakan kartu jaringan. Jika pada boot sebelumnya kernel belum mengenal kartu jaringan yang ada, Anda dapat mengkonfigurasikannya nanti. Lihat di Bab III, Sub Bab konfigurasi kartu jaringan.

* IP Address of your machine; isikan alamat IP misalnya 192.168.1.100
* Netmask; Isikan netmask berdasarkan kelasnya. Misal 255.255.255.0
* Gateway; Biarkan kosong. Gambaran tentang gateway dapat Anda baca di Bab III sub bab IP Masquerade.
* IP Address of PPP Partner; Isikan DNS server dari ISP Anda. Misalnya 202.158.3.7.
28. Selanjutnya adalah mengkonfigurasikan sendmail lewat sendmail.cf. Menu yang diberikan:

* Host with permanent network connection; Jika Anda terhubung dalam jaringan dengan sambungan yang permanen.
* Single user machine without network connection; Jika komputer tidak terhubung dalam jaringan (standalone)
* Host with temporarily network connection; Jika dalam waktu-waktu tertentu komputer Anda terhubung dalam jaringan (misalnya Internet).
* Use UUCP to send mail; Jika mesin Anda terhubung dalam jaringan UNIX, dan mempergunakan protokol UUCP (Unix to Unix Copy Protocol)
* Do not install /etc/sendmail.cf; Melewati menu ini, dan jika perlu sendmail.cf dapat dikonfigurasikan sendiri nantinya.
29. Selesai konfigurasi sementara untuk sendmail, komputer akan direstart. Selanjutnya adalah mengisikan password untuk root. Usahakan untuk mengisi lebih dari 8 huruf.
30. Langkah berikutnya membuat satu user sebagai contoh. Anda dapat menggunakan user contoh ini untuk login pertama kali nantinya. Usahakan untuk menggunakan user root seminimal mungkin.
31. Langkah terakhir, mengkonfigurasikan beberapa peralatan tambahan seperti modem, dan mouse. Selesai langkah ini, Anda bisa langsung masuk ke Linux prompt, dan login dengan menggunakan account root atau user contoh yang telah anda tentukan sebelumnya.




>> Minggu, April 06, 2008

Inilah daftar kompetensi komputer yang harus kita capai.ada banyak lhoooo. q ngmbil ini dari smk cibinong jurusan tkj,sama seperti jurusan kita.


Daftar Kompetensi
Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan





Peringkat

No.

Kompetensi

Keterangan

Teknisi Komputer

1.

Menginstalasi PC


2.

Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan peripheral


3.

Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang sistem PC


4.

Melakukan perbaikan peripheral


5.

Melakukan perawatan PC


6.

Melakukan perawatan peripheral


7.

Menginstalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface)


8.

Menginstalasi sistem operasi berbasis text


9.

Menginstalasi software


10.

Mem-Back-Up dan Me-Restore software


Teknisi Jaringan Level 1

11.

Menginstalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network)


12.

Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan


13.

Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan


14.

Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User Interface)


15.

Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis text


Teknisi Jaringan Level 2

16.

Menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)


17.

Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)


18.

Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network)


Administrator Level 1

19.

Mengadministrasi server dalam jaringan
















INSTAL LINUX

Sebelum proses instalasi, siapkan dulu hal-hal berikut.

--->1. CD Installer Ubuntu. CD ini bisa didapatkan gratis dengan memesan di internet ke shipit.ubuntu.com. Atau apabila kesulitan untuk mendapatkan akses internet, sekarang ini telah banyak toko-toko perangkat lunak menjual Linux. Yang penulis pakai merupakan Ubuntu Versi 7.04.
--->2. Komputer dengan RAM minimun 256 MB dan harddisk dengan kapasitas minimum 4 GB.
--->3. Partisi (partition) di harddisk untuk instalasi Linux. Partisi yang disediakan adalah partisi Swap dan partisi untuk instalasi Ubuntu. Partisi Swap akan digunakan sebagai virtual memory pada saat menjalankan Ubuntu nantinya dengan kebutuhan minimum 256 MB. Untuk kapasitas partisi instalasi Ubuntu disarankan sebesar lebih dari 6 GB. Hal ini diperuntukkan bagi instalasi aplikasi-aplikasi tambahan yang diperlukan oleh pengguna. Namun, apabila pengguna ingin menggunakan seluruh harddisk-nya untuk dipergunakan oleh Linux, tidak perlu menyediakan partisi ini sebelum instalasi.

Langkah-langkah Instalasi
klo ingin tahu lanjutannya baca lagi donkzz!!!!!!


1. Nyalakan komputer, kemudian masuk ke BIOS dengan cara menekan tombol Delete di keyboard pada saat komputer booting dan menampilkan seri dari motherboard. Ubah prioritas boot (boot priority) dari harddisk ke CD-ROM kemudian tekan F10 diikuti dengan “Enter”.
2. Masukkan CD Ubuntu pada saat komputer melakukan booting dan tunggu beberapa saat hingga komputer menampilkan menu untuk instalasi Ubuntu. Pilih menu yang paling atas, yaitu “Use Live CD and Install Ubuntu”, lalu tekan “Enter” dan tunggu beberapa saat hingga muncul desktop Ubuntu.
3. Dalam desktop Ubuntu sebelum instalasi ini, pengguna akan disuguhkan aplikasi-aplikasi yang ada di Ubuntu nantinya. Disarankan untuk tidak mencoba satu persatu aplikasi pada saat instalasi ini karena membutuhkan banyak memori RAM. Untuk memulai instalasi, klik-ganda ikon “Install” yang ada di desktop sebelah kiri atas dan tunggu hingga muncul jendela instalasi.
4. Langkah instalasi pertama, pemilihan bahasa yang akan digunakan untuk proses instalasi Ubuntu. Ada banyak pilihan bahasa, namun disarankan untuk memilih bahasa yang dimengerti oleh pengguna, misalnya Bahasa Indonesia. Klik “Maju” untuk langkah instalasi selanjutnya.
5. Proses selanjutnya, lokasi berada untuk penentuan zona waktu komputer pengguna. Untuk memilih, bisa dengan mengklik titik-titik yang ada di peta atau dengan memilih kota pada menu kota yang dipilih. Biasanya kota yang dipilih merupakan kota besar yang ada di setiap zona waktu di setiap negara. Pilih Jakarta kemudian klik “Maju” untuk langkah selanjutnya.
6. Langkah ke-3 dari 7 langkah instalasi Ubuntu, adalah pemilihan susunan papan ketik (keyboard). Biasanya sistem akan mendeteksi secara otomatis keyboard yang digunakan. Apabila kurang yakin, pengguna bisa mengetikkannya di kotak yang disediakan. Klik “Maju” untuk langkah selanjutnya.
7. Selanjutnya pengguna akan dihadapkan dengan penggunaan harddisk untuk instalasi Ubuntu. Pilih “Manual” untuk langkah ini. Selain lebih mudah, pengguna juga bisa mengelola setiap partisi dengan membuat pilihan beberapa partisi. Klik “Maju” untuk langkah selanjutnya.
8. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan partisi harddisk. Bagi pengguna yang ingin menggunakan seluruh harddisk-nya untuk diinstalasi Ubuntu, hapus seluruh partisi dengan cara memilih partisi kemudian klik tombol “Delete Partition”. Kemudian buat partisi baru dengan memilih tombol “New Partition” tunggu hingga keluar jendela baru.
9. Di jendela “Create Partition”, pilih “Primary” pada pada pilihan type for the new partition. Kemudian isi ukuran haddisk pada new partition size in megabytes sesuai dengan kehendak pengguna. Karena ukuran dalam megabit (MB), isi dengan bilangan ribuan yang ukurannya sama dengan gigabite (GB). Ukuran yang disarankan adalah lebih dari 6 GB atau 6.000 MB. Untuk sistem data (file system), pilih ext3 pada pilihan “Use as”. Selanjutnya pada “Mount Point” isi dengan tanda garis miring ( / ) kemudian klik “Ok” untuk membuat partisi. Lakukan hal serupa untuk membuat partisi swap dengan perbedaan pada “Use as” adalah swap dengan ukuran yang disarankan 256 MB kemudian klik “Ok” untuk mengakhiri. Untuk kapasitas lainnya yang belum terpakai, lakukan hal di atas dengan “Mount Point” adalah /home.
10. Untuk pengguna yang hanya ingin menggunakan sebagian harddisk-nya saja untuk Ubuntu, pilih partisi yang telah disediakan kemudian klik “Edit Partition”. Pada jendela edit partition, isi New partition size in megabytes dengan ukuran sesuai partisi yang telah disediakan. Misalnya apabila pengguna menyediakan 6 GB (6000 MB), ketikan ukuran serupa. Kemudian pada pilihan “Use as” pilih ext3 dengan Mount Point garis miring ( / ) dan klik “Ok” untuk mengakhiri. Lakukan hal yang sama untuk partisi yang diperuntukkan untuk swap dengan perbedaan pada “Use as” menjadi swap.
11. Setelah partisi selesai, centang kotak pada kolom “Format?” pada baris partisi yang dipergunakan untuk Ubuntu. Jangan centang baris yang dipergunakan untuk sistem operasi lain karena akan menyebabkan data hilang. Setelah selesai, klik “Maju” untuk langkah selanjutnya.
12. Langkah migrasi dokumen dan setting merupakan proses untuk mengimpor akun (accounts) yang ada di sistem operasi lain. Sebaiknya lewati proses ini dengan klik “Maju”.
13. Selanjutnya adalah membuat nama pengguna. Masukkan nama pengguna pada kotak pertama. Kemudian masukkan nama untuk login pada kotak berikutnya. Nama login harus menggunakan karakter huruf (a-z dan A-Z) dan angka (0-9). Sebaiknya gunakan huruf kecil saja. Isi kata kunci (password) yang sama pada dua kotak berikutnya. Isi nama komputer pada kotak berikutnya. Apabila informasi yang dimasukkan telah benar, klik “Maju” untuk proses selanjutnya.
14. Langkah ke-7 adalah langkah Siap untuk install. Dalam langkah ini, pengguna diperlihatkan informasi yang telah dimasukkan pada langkah-langkah sebelumnya. Apabila siap untuk menyalin Ubuntu ke komputer, klik Install dan komputer akan memindahkan data-data ke dalam harddisk. Proses ini memakan waktu cukup lama, sekitar 1 jam, tergantung dari kemampuan komputer bersangkutan.
15. Setelah proses instalasi selesai yang ditandai jendela kecil yang memberitahukan bahwa proses instalasi telah selesai, restart komputer dan Ubuntu siap untuk digunakan.



MENGHEMAT HARDISK

>> Rabu, April 02, 2008

Untuk temen2 yang pengen sedikit menghemat hardisknya q pnya solusinya.ni udah q coba,selain menghemat hardisk INsy4JJI jg bias menambah kecepatan computer. Nie gini caranya:

• Menambah/mengganti hard disk dengan kapasitas yang lebih besar
• Memback-up data pada CD/media penyimpan yang lain
• Atau menghapus beberapa data atau aplikasi yang sudah ada

Namun selain cara-cara tersebut, ada cara lain yang dapat dilakukan untuk menghemat hard disk, yaitu :

--->1. Mengggunakan fasilitas kompresi yang kini menjadi fasilitas standar dalam sebuah komputer.
Dengan cara ini ukuran file bisa dipadatkan dan tentu menghemat hard disk. Fasilitas ini bisa didapat dengan mudah lewat internet atau dalam CD perangkat lunak.
--->2. Menghapus semua file yang ada dalam recycle bin.
Beberapa pengguna Komputer tidak menyadari bahwa data-data yang sudah dihapus dan masuk ke dalam recycle bin masih memiliki ukuran data yang memakan hard disk. Oleh karenanya kalau yakin data dalam recycle bin sudah tidak digunakan lagi, lebih baik dihapus. Kemudian akan lebih baik kalau alokasi untuk tempat sampah ini diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan.
--->3. Kemudian seringkali komputer membuat file-file baru, misalnya file yang dibuat untuk mengcover ketika komputer hang, crash, atau sekedar memback up saat pengguna membuka sebuah data misalnya dengan extensi*.tmp.
File-file yang sudah tidak diperlukan ini lebih baik dihapus. Dalam sistem operasi Windows, langkah ini bisa dilakukan dengan fasilitas Scandisk.
--->4. Melakukan defragment secara teratur paling tidak sebulan atau dua bulan sekali menjadi langkah yang dapat dilakukan agar file-file dalam komputer tertata dengan rapi.
Ini memang tidak akan menambah ruang kosong hard disk, namun selain lebih efisien cara ini akan mempercepat akses data.

>-]]]]):>Nah itu dya caranya mudah dan praktis bukan!!!!
SELAMAT MENCOBA !!!!<:([[[[-<

  © Free Blogger Templates x my Blog other Ardis blog 2008

Back to TOP